Tiga musuh sangat berbahaya yang dihadapi umat manusia khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya saat ini adalah korupsi dan suap menyuap, perusakan lingkungan dan narkoba. Jika tiga musuh berbahaya tersebut dibiarkan dan tidak diberantas secara serius maka akan menimbulkan akibat fatal dan menyakitkan bagi kehidupan umat manusia. Sebenarnya dampak buruk dari tiga musuh berbahaya tersebut telah kita lihat dan kita rasakan pada saat ini.
Korupsi dan suap menyuap merupakan bahaya yang dapat menghancurkan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak kekayaan negara mencapai triliunan rupiah yang dikorupsi dan dicuri secara halus oleh para pejabat penyelenggara negara dari jajaran eksekutif, legislatif dan yudikatif. Mekipun petugas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) telah menangkapi para pejabat tinggi negara yang korupsi, namun masih banyak para koruptor yang berkeliaran mengeruk uang rakyat.
Para koruptor terus mengeruk uang negara sehingga pembangunan tidak dapat berjalan dengan optimal. Para koruptor tidak peduli pembangunan jalan yang dikorupnya cepat rusak, jembatan yang belum diresmikan sudah roboh, gedung sekolah dindingnya retak dan atapnya bocor serta tidak sedikit yang roboh. Para koruptor tidak peduli banyak rakyat miskin sulit mengembangkan usaha ekonomi karena dana bantuan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan dikorupsi.
Korupsi dan suap menyuap sangat memprihatinkan karena sebagian besar pelakunya di Indonesia adalah mereka yang mempunyai identitas beragama Islam. Padahal dalam ajaran Islam sangat anti terhadap korupsi dan suap menyuap. Dari Zaid bin Khalid, ia berkata: “Seorang lelaki telah gugur di medan perang Khaibar. Lalu Rasulullah Saw bersabda: Shalatkanlah sahabat kalian itu (sedangkan aku enggan menshalatkannya) karena ia telah melakukan penggelapan pada saat berjuang di jalan Allah. Ketika kami periksa barang-barangnya, kami menemukan manik-manik Yahudi yang harganya tidak mencapai dua dirham” (HR Nasa’i).
Suap menyuap dengan cara halus sekalipun, seperti pemberian hadiah atau gratifikasi kepada pejabat negara merupakan saudara kembar korupsi yang sangat dilarang dalam Islam. Rasulullah Saw bersabda: “Laknat atau kutukan Allah akan ditimpakan kepada orang yang menyuap dan orang yang menerima suap” (HR Ibnu Majah).
Musuh kedua adalah perusakan lingkungan. Indonesia sebenarnya telah dianugerahi oleh Allah Swt sebagai negeri yang subur dan makmur. Hutan tropis dengan keanekaragaman hayatinya tumbuh lebat di mana-mana. Tanaman apa saja dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat yang banyak bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tidak hanya di darat, tetapi juga di perairan dan lautan tumbuh dan berkembang terumbu karang, rumput laut, ikan beraneka macam dan biota laut lainnya, semuanya memberikan manfaat yang sangat besar bagi umat manusia. Tetapi semuanya itu tidak dikelola dengan baik bahkan manusia dengan tangan dan kekuasaannya terus menghancurkannya.
Kerusakan lingkungan yang kemudian menimbulkan bencana mengerikan sebenarnya merupakan akibat dari ulah tangan manusia sendiri. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an (Surat Ar-Ruum: 41): “Telah nyata kerusakan di daratan dan di lautan sebagai akibat dari perbuatan tangan manusia”. Kemudian dalam Al-Qur’an (Surat Asy-Syuuraa: 30), Allah Swt berfirman: “Musibah apa pun yang menimpa kamu maka hal itu disebabkan oleh perbuatanmu sendiri”.
Selanjutnya, musuh ketiga adalah narkoba. Semua orang sudah mengatahui bahayanya, yaitu narkoba akan menghancurkan kehidupan dan masa depan umat manusia. Dan di Indonesia, korban terbesar dari bahaya narkoba adalah umat Islam. Secara implisit Allah Swt melarang penggunaan narkoba karena akan dapat membinasakan umat manusia. Dalam Al-Qur’an (Surat Al-Baqarah: 195), Allah Swt berfirman: “……. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan……”.* (Ahmad Jauhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar