Pertemuan YMBI Jakarta dan Sekitarnya
Juli 2012
Assalam'alaikum Wr Wb
Pengurus YBMI Jakarta dan Sekitarnya mengundang Bapak/Ibu/Sdr Putra Wayah Simbah KH Muchsin yang berada di Jakarta dan Sekitarnya untuk menghadiri Pertemuan dan Silaturahmi rutin dua bulanan yang Insya Allah akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Minggu, 8 Juli 2012
Waktu: Pukul 10.00 - 13.00 WIB
Tempat: Rumah Kediaman Bapak M. Taufik Syakur (hp 081319420888), Villa Jombang Baru Blok C4 No. 26, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Depan Sekolah Alam Tanah Tinggal). Dari pintu tol Pondok Ranji arah Jakarta-Serpong, keluar menuju Tegal Rotan, Jl. Cendrawasih-PerempatanDuren belok kanan terus sampai pertigaan Tanah Tinggal.
Atas kehadirannya tepat waktu diucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam
Pengurus YBMI Jakarta
YBM Jakarta adalah wadah silaturahmi keluarga besar putra wayah Simbah KH Muchsin yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Bekasi, Cikarang, Depok Tangerang, Bandung, Rangkas Bitung). Rasulullah Saw bersabda: "Orang-orang yang memberikan cinta kasih itu diberi rahmat oleh Allah Swt, maka tebarkanlah cinta kasih kepada orang yang ada di muka bumi dan Allah Swt akan memberikan rahmat kepadamu" (HR At-Turmudzi).
Rabu, 13 Juni 2012
Kamis, 15 Maret 2012
Baca Al-Qur’an dan Terjemah
Pada pertemuan silaturahmi YBM Jakarta di rumah kediaman Bapak H. Masturi / Ibu Hj. Siti Saudah di Tanjung Priok, 11 Maret 2012, dilaksanakan acara yang sangat penting bagi putra wayah Simbah KH Muchsin, yaitu Pengajian Seratan KH. Muhammad Idris yang dipimpin Ustadz H. Wachid Hasyim.
Acara memang dimulai lebih awal, yaitu sesuai undangan pada pukul 10.00 WIB, sehingga dapat diselesaikan banyak agenda acara sebelum sholah Dzuhur. Setelah ngaji dilanjutkan acara rutin, yaitu baca Surat Yasin dan Tahlil, kemudian sholat. Sehabis sholat dilanjutkan makan siang dan pembayaran arisan, dana pendidikan serta shodaqoh dan infak.
Acara memang dimulai lebih awal, yaitu sesuai undangan pada pukul 10.00 WIB, sehingga dapat diselesaikan banyak agenda acara sebelum sholah Dzuhur. Setelah ngaji dilanjutkan acara rutin, yaitu baca Surat Yasin dan Tahlil, kemudian sholat. Sehabis sholat dilanjutkan makan siang dan pembayaran arisan, dana pendidikan serta shodaqoh dan infak.
Pada pertemuan di rumah Bapak Masturi, setelah makan siang diadakan tausiah oleh Bapak Drs. H. Muhammad Syarwan dari Klaten yang saat itu hadir di Jakarta. Biasanaya tausiah atau wejangan oleh sesepuh disampaikan oleh Bapak Noor Salim Madjid atau Bapak Ali Muchsin.
Bapak Muhammad Syarwan mengingatkan pentingnya putra wayah Simbah KH Muchsin untuk senantiasa membaca Al-Qur’an dan Terjemahannya. Al-Qur’an bukan hanya dibaca tetapi harus dimengerti maknanya dan kemudian diamalkannya dalam kehidupan. (aj)
Muthi’ah, Wanita Penghuni Surga
Suatu ketika Fatimah (putri Rasulullah SAW) bertanya kepada Rasulullah SAW. "Siapa perempuan yang kelak pertama kali masuk ke dalam surga?
Rasulullah SAW menjawab, "Dia adalah seorang wanita yang bernama Muthi'ah."
Fatimah pun terkejut, ternyata bukan dirinya seperti yang dibayangkannya, mengapa justru orang lain, padahal dia adalah putri Rasulullah SAW sendiri. Maka timbulah keinginan Fatimah untuk mengetahui siapa dan apa yang telah dilakukan seorang wanita yang bernama Muthi'ah. Siapakah sesungguhnya Muthi'ah? Apakah istimewanya seorang Muthi'ah? Sehingga Rasullullah SAW mengatakan bahwa dialah wanita yang lebih dulu masuk surga?
Saat berkunjung ke rumah Muthi'ah ternyata tidak ada yang istimewa, namun ada yang menarik perhatian Fatimah sesuatu yang tergantung di dinding ruangan yang menurut Muthi'ah di mana suaminya biasanya tidur. Benda yang tergantung adalah sehelai handuk, sebuah kipas dan sebilah rotan.
Saat Fatimah bertanya, Muthi'ah lalu menjelaskan, setiap kali suaminya pulang dari bekerja, badannya selalu penuh keringat karena memang ia bekerja sebagai buruh. "Handuk itu selalu aku gunakan untuk mengelap keringat yang mengalir di seluruh tubuh suamiku. setiap hari," ujar Muti'ah.
Setelah keringatnya kering, suami Muthi'ah biasa berbaring sambil melepas lelah. "Saat berbaring itu, dengan kipas itulah aku selalu mengipas-mengipas tubuh suamiku yang kegerahan dan kecapaian, biasanya sampai ia tertidur. setiap hari," Muthi'ah menjelaskan fungsi kipas tersebut. Setelah bangun dari tidurnya, barulah suaminya pergi mandi sementara Muthi'ah menyiapkan hidangan untuk makan.
"Lalu untuk apa sebilah rotan itu?"
Begitu suaminya sudah duduk di hadapan hidangan, Muthi'ah selalu berkata, "Ya suamiku, hanya ini yang dapat aku hidangkan hari ini. Sekiranya tidak memenuhi seleramu, rotan itu masih tergantung di sana, maka pukullah aku dengan rotan itu."
Fatimah, putri Rasulullah yang cerdas itu pun mengerti mengapa Muthi'ah termasuk wanita pertama penghuni surga. (taryono/harian terbit/15-3-2012)
Rasulullah SAW menjawab, "Dia adalah seorang wanita yang bernama Muthi'ah."
Fatimah pun terkejut, ternyata bukan dirinya seperti yang dibayangkannya, mengapa justru orang lain, padahal dia adalah putri Rasulullah SAW sendiri. Maka timbulah keinginan Fatimah untuk mengetahui siapa dan apa yang telah dilakukan seorang wanita yang bernama Muthi'ah. Siapakah sesungguhnya Muthi'ah? Apakah istimewanya seorang Muthi'ah? Sehingga Rasullullah SAW mengatakan bahwa dialah wanita yang lebih dulu masuk surga?
Saat berkunjung ke rumah Muthi'ah ternyata tidak ada yang istimewa, namun ada yang menarik perhatian Fatimah sesuatu yang tergantung di dinding ruangan yang menurut Muthi'ah di mana suaminya biasanya tidur. Benda yang tergantung adalah sehelai handuk, sebuah kipas dan sebilah rotan.
Saat Fatimah bertanya, Muthi'ah lalu menjelaskan, setiap kali suaminya pulang dari bekerja, badannya selalu penuh keringat karena memang ia bekerja sebagai buruh. "Handuk itu selalu aku gunakan untuk mengelap keringat yang mengalir di seluruh tubuh suamiku. setiap hari," ujar Muti'ah.
Setelah keringatnya kering, suami Muthi'ah biasa berbaring sambil melepas lelah. "Saat berbaring itu, dengan kipas itulah aku selalu mengipas-mengipas tubuh suamiku yang kegerahan dan kecapaian, biasanya sampai ia tertidur. setiap hari," Muthi'ah menjelaskan fungsi kipas tersebut. Setelah bangun dari tidurnya, barulah suaminya pergi mandi sementara Muthi'ah menyiapkan hidangan untuk makan.
"Lalu untuk apa sebilah rotan itu?"
Begitu suaminya sudah duduk di hadapan hidangan, Muthi'ah selalu berkata, "Ya suamiku, hanya ini yang dapat aku hidangkan hari ini. Sekiranya tidak memenuhi seleramu, rotan itu masih tergantung di sana, maka pukullah aku dengan rotan itu."
Fatimah, putri Rasulullah yang cerdas itu pun mengerti mengapa Muthi'ah termasuk wanita pertama penghuni surga. (taryono/harian terbit/15-3-2012)
Selasa, 21 Februari 2012
Senin, 20 Februari 2012
UNDANGAN YBM JAKARTA
YAYASAN BANI MUCHSIN
PERWAKILAN DKI JAKARTA, JAWA BARAT, BANTEN
Sekretariat: Jl. Cipinang Asem RT 009 RW 09 No. 55, Kebon Pala, Jakarta Timur
Telp: (021) 80886624, 8017049
Jakarta, 20 Februari 2012
No : 03/YBM/II/2012
Hal : U N D A N G A N
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr. Putra Wayah
Simbah KH Muchsin
Di Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas nikmat dan karunia yang senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada kita semua. Semoga kita senantiasa berada dalam perlindungan dan petunjuk-Nya, amien.
Dalam rangka mempererat silaturahmi di antara Putra Wayah Simbah KH Muchsin yang berada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, kami mengundang kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada acara pertemuan keluarga Yayasan Bani Muchsin yang Insya Allah akan diselenggarakan pada:
Hari : AHAD (Minggu)
Tanggal : 11 Maret 2012
Waktu : 10.oo s/d 13.oo WIB
Tempat : Rumah Kediaman Ibu Hj. SITI SAUDAH/ Bpk. H. MASTURI
Jl. Janur Hijau Raya Blok JJ No. 20 Koja, Jakarta Utara
Tlp. 021-430263(dari Jl. Plumpang Semper masuk Jl. Alur Laut
terus masuk jl. Janur Hiujau Raya)
terus masuk jl. Janur Hiujau Raya)
Acara : Silaturahmi, Informasi YBM, Arisan, Bantuan Dana Pendidikan
YBM, dll
YBM, dll
Diingatkan kembali komitmen Bapak/Ibu/Saudara untuk memberikan bantuan Dana Pendidikan YBM. Mengingat pentingnya acara tersebut, diharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara tepat pada waktunya. Atas kehadirannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
YAYASAN BANI MUCHSIN PERWAKILAN DKI JAKARTA
JAWA BARAT DAN BANTEN
Ketua
Minggu, 08 Januari 2012
KHOUL SIMBAH KH MUCHSIN
YBM Indonesia akan menyelenggan Khoul Simbah KH Muchsin di TPQ Al-Muchsinun, Magersari, Andong, Boyolali pada tanggal 22 Januari 2012. Rombongan YBM Indonesia Cabang Jakarta dan Sekitarnya akan berangkat bersama-sama untuk menghadiri acara khoul tersebut dengan mengendarai bus. Rombongan berangkat dari rumah kediaman Bpk. Ir. Ali Muchsin (Tanah Kusir, Jakarta) pada tanggal 21 Januari (Sabtu) pagi. Bagi peserta yang ingin ikut pulang kampung bersama untuk menghadiri acara khoul tersebut dapat menghubungi Bpk. H. Wachid Hasyim atau M. Taufik Syakur. Terima kasih.
Senin, 02 Januari 2012
Amal yang Membuka Pintu Surga
Oleh: Hayat Fakhrurrozi
Tidak seperti biasanya, hari itu sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiallahu Anhu pulang lebih awal menjelang ashar. Sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha putri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu sayyidina Ali Radhiallahu Anhu membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, sayyidina Ali Radhiallahu Anhu berkata kepada sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun."
Sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Subhanahu Wata'ala." Sayyidina Ali Radhiallahu Anhu pun menjawab, "Terima kasih." Dan sepertinya mata beliau memberat lantaran isterinya begitu tawakal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Walau demikian sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha, tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.
Sayyidina Ali Radhiallahu Anhu, lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan shalat berjamaah. Sepulang dari shalat, di jalan beliau dihentikan oleh seorang lelaki tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" sayyidina Ali Radhiallahu Anhu pun menjawab dengan heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?" Orang tua itu mencari kedalam kantongnya sesuatu seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, tapi ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira sayyidina Ali Radhiallahu Anhu mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.
Kabar ini tentu saja membuat sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha sangat gembira ketika mendengar cerita kejadian ini. Lantas beliau pun menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari. Tak lama kemudian, sayyidina Ali Radhiallahu Anhu pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, beliau melihat seorang fakir menadahkan tangan, sambil berucap, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya karena Allah Subhanahu Wata'ala, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, sayyidina Ali Radhiallahu Anhu pun memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.
Pada waktu beliau pulang, tentu saja, sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa. Lalu sayyidina Ali Radhiallahu Anhu menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Sayyidatina Fatimah Radhiallahu Anha, masih dalam senyum dan berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta karena Allah Subhanahu Wata'ala daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita." Pertanyaannya, mampukah kita meniru hal demikian?*
Langganan:
Komentar (Atom)
